Upload laravel ke hosting – Membangun aplikasi web menggunakan Laravel? Langkah selanjutnya adalah mengunggahnya ke hosting agar dapat diakses oleh pengguna. Proses ini mungkin tampak rumit, namun dengan panduan yang tepat, Anda dapat dengan mudah mengupload aplikasi Laravel ke hosting dan menghadirkan aplikasi Anda ke dunia.
Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam proses upload Laravel, mulai dari persiapan hosting, konfigurasi aplikasi, hingga deployment dan verifikasi. Kami akan membahas persyaratan hosting, konfigurasi aplikasi, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan aplikasi Anda berjalan lancar di server produksi.
Persiapan Hosting
Sebelum aplikasi Laravel Anda bisa dinikmati oleh dunia, Anda perlu memilih hosting yang tepat. Laravel membutuhkan server yang memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat berjalan dengan optimal.
Persyaratan Hosting
Berikut persyaratan hosting yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi Laravel:
- PHP versi 7.3 atau lebih tinggi: Laravel membutuhkan versi PHP yang terbaru untuk memanfaatkan fitur-fitur modern dan keamanan yang lebih baik.
- MySQL atau PostgreSQL: Laravel menggunakan database untuk menyimpan data aplikasi. Anda perlu memilih database yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Apache atau Nginx: Laravel dapat berjalan di atas server web Apache atau Nginx. Kedua server web ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
- Composer: Composer adalah alat manajemen dependensi PHP yang digunakan untuk menginstal library dan paket yang dibutuhkan oleh Laravel.
Perbandingan Layanan Hosting
Ada banyak layanan hosting yang tersedia di pasaran. Berikut perbandingan beberapa layanan hosting populer yang cocok untuk Laravel:
Layanan Hosting | Harga | Fitur | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|---|
DigitalOcean | Murah | VPS, SSD, Cloud Storage | Kustomisasi tinggi, skalabilitas, kontrol penuh atas server | Membutuhkan pengetahuan teknis yang lebih tinggi |
AWS | Fleksibel | EC2, S3, RDS | Skalabilitas tinggi, keamanan terjamin, layanan lengkap | Harga bisa mahal, kompleksitas pengaturan |
Heroku | Mudah digunakan | Git Deployment, Add-ons | Deployment mudah, skalabilitas otomatis, layanan terkelola | Harga bisa mahal, fitur terbatas |
Netlify | Gratis untuk project kecil | Static site hosting, CI/CD | Deployment cepat, skalabilitas otomatis, integrasi GitHub | Fitur terbatas untuk aplikasi Laravel yang kompleks |
Contoh Konfigurasi Server
Berikut contoh konfigurasi server untuk menjalankan aplikasi Laravel di server web Apache:
<?php
// Konfigurasi database
$db_host = 'localhost';
$db_name = 'nama_database';
$db_user = 'nama_user';
$db_password = 'password';
// Konfigurasi server web
$web_server = 'Apache';
$web_root = '/var/www/html';
?>
Anda dapat menyesuaikan konfigurasi ini sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk mengganti nilai placeholder dengan nilai yang sesuai.
Konfigurasi Aplikasi
Setelah aplikasi Laravel Anda siap untuk di-deploy, langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi aplikasi untuk environment produksi. Proses ini melibatkan penyesuaian pengaturan aplikasi agar dapat berjalan dengan lancar di server hosting.
File .env
File .env
berisi pengaturan penting aplikasi Laravel, seperti konfigurasi database, email, dan variabel lingkungan lainnya. Anda perlu menyesuaikan file ini untuk environment produksi. Berikut contoh file .env
yang dikonfigurasi untuk environment produksi:
APP_ENV=production
APP_DEBUG=false
APP_KEY=base64:XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
APP_NAME=Nama Aplikasi Anda
DB_CONNECTION=mysql
DB_HOST=localhost
DB_PORT=3306
DB_DATABASE=nama_database
DB_USERNAME=username_database
DB_PASSWORD=password_database
MAIL_DRIVER=smtp
MAIL_HOST=smtp.mailgun.org
MAIL_PORT=587
MAIL_USERNAME=email@mailgun.com
MAIL_PASSWORD=password_mailgun
MAIL_ENCRYPTION=tls
Pastikan Anda mengganti nilai placeholder dengan informasi yang sesuai dengan konfigurasi hosting Anda.
Konfigurasi Database, Upload laravel ke hosting
Konfigurasi database melibatkan pengaturan koneksi aplikasi Laravel ke database yang ada di hosting Anda. Anda perlu menentukan jenis database, hostname, port, nama database, username, dan password.
- Jenis Database: Tentukan jenis database yang digunakan di hosting Anda, seperti MySQL, PostgreSQL, atau SQLite.
- Hostname: Alamat server database, biasanya
localhost
jika database berada di server yang sama dengan aplikasi. - Port: Nomor port yang digunakan oleh server database, biasanya
3306
untuk MySQL. - Nama Database: Nama database yang akan digunakan oleh aplikasi.
- Username: Username untuk mengakses database.
- Password: Password untuk mengakses database.
Konfigurasi Server Email
Konfigurasi server email memungkinkan aplikasi Laravel untuk mengirim email, seperti notifikasi atau reset password. Anda perlu menentukan driver email, hostname, port, username, dan password.
- Driver Email: Jenis driver email yang digunakan, seperti SMTP, Mailgun, atau Sendgrid.
- Hostname: Alamat server email, seperti
smtp.mailgun.org
. - Port: Nomor port yang digunakan oleh server email, biasanya
587
untuk SMTP. - Username: Username untuk mengakses server email.
- Password: Password untuk mengakses server email.
Deployment
Setelah aplikasi Laravel Anda siap, langkah selanjutnya adalah mengunggahnya ke hosting. Proses ini disebut deployment, dan melibatkan memindahkan file aplikasi Anda ke server web sehingga dapat diakses oleh pengguna.
Metode Deployment
Ada beberapa metode umum untuk mengunggah aplikasi Laravel ke hosting, antara lain:
- FTP (File Transfer Protocol): Metode ini menggunakan klien FTP untuk mentransfer file secara manual dari komputer lokal ke server hosting. FTP merupakan metode yang mudah dan sederhana, tetapi kurang efisien untuk deployment aplikasi yang besar.
- SSH (Secure Shell): Metode ini menggunakan koneksi SSH yang aman untuk mengakses server hosting dan mengunggah file menggunakan perintah terminal. SSH lebih aman dan fleksibel dibandingkan FTP, dan memungkinkan Anda untuk mengotomatisasi proses deployment.
- Platform Deployment Otomatis: Beberapa platform hosting menyediakan layanan deployment otomatis yang mempermudah proses deployment dengan integrasi Git dan fitur lain. Metode ini sangat efisien dan mengurangi kesalahan manual.
Deployment dengan FTP
Untuk deployment dengan FTP, Anda memerlukan klien FTP seperti FileZilla atau WinSCP. Berikut langkah-langkahnya:
- Hubungkan ke server hosting menggunakan kredensial FTP Anda (hostname, username, password).
- Buat direktori baru di server hosting untuk aplikasi Laravel Anda. Misalnya, Anda dapat membuat direktori bernama “laravel-app”.
- Unggah semua file dan folder aplikasi Laravel Anda ke direktori yang baru dibuat. Pastikan Anda mengunggah semua file yang diperlukan, termasuk file konfigurasi, file view, dan file controller.
- Konfigurasikan database di server hosting. Pastikan Anda memiliki akses ke database dan database sudah dikonfigurasikan dengan benar.
- Atur virtual host di server hosting agar aplikasi Laravel Anda dapat diakses melalui URL tertentu.
Deployment dengan SSH
Deployment dengan SSH lebih fleksibel dan memungkinkan Anda untuk mengotomatisasi proses deployment. Berikut langkah-langkahnya:
- Hubungkan ke server hosting menggunakan klien SSH seperti Putty atau Terminal.
- Buat direktori baru di server hosting untuk aplikasi Laravel Anda. Misalnya, Anda dapat membuat direktori bernama “laravel-app”.
- Gunakan perintah
scp
untuk mengunggah file aplikasi Laravel Anda ke server hosting. Misalnya, untuk mengunggah semua file dari direktori “laravel-app” di komputer lokal ke direktori “laravel-app” di server hosting, Anda dapat menggunakan perintah berikut: - Konfigurasikan database di server hosting. Pastikan Anda memiliki akses ke database dan database sudah dikonfigurasikan dengan benar.
- Atur virtual host di server hosting agar aplikasi Laravel Anda dapat diakses melalui URL tertentu.
scp -r laravel-app/ user@server_ip:/home/user/laravel-app
Otomasi Deployment dengan Script Shell
Untuk mengotomatisasi proses deployment, Anda dapat membuat script shell yang akan menjalankan serangkaian perintah untuk mengunggah file, mengatur database, dan mengkonfigurasi virtual host. Berikut contoh script shell sederhana:
#!/bin/bash
# Mengatur direktori kerja
cd /home/user/laravel-app
# Mengunduh kode aplikasi dari Git
git pull origin master
# Mengatur konfigurasi database
php artisan config:cache
# Mengatur virtual host
sudo systemctl restart nginx
Anda dapat menyimpan script ini dalam file dengan ekstensi .sh dan menjalankannya melalui SSH atau cron job. Script ini akan mengunduh kode aplikasi terbaru, mengatur konfigurasi database, dan me-restart server web setelah deployment selesai.
Verifikasi dan Pengaturan: Upload Laravel Ke Hosting
Setelah proses deploy aplikasi Laravel selesai, langkah selanjutnya adalah memverifikasi keberhasilan deploy dan melakukan pengaturan aplikasi pada hosting. Pastikan aplikasi Laravel yang di-deploy dapat diakses dan berfungsi dengan baik. Selain itu, konfigurasi database dan pengaturan lainnya perlu disesuaikan dengan lingkungan hosting.
Verifikasi Deploy Aplikasi Laravel
Verifikasi keberhasilan deploy aplikasi Laravel dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi telah di-deploy dengan benar dan dapat diakses. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Akses URL Aplikasi: Buka browser dan akses URL aplikasi Laravel yang telah di-deploy. Jika aplikasi berhasil di-deploy, halaman utama aplikasi akan ditampilkan.
- Cek Log Error: Periksa log error pada server hosting untuk memastikan tidak ada kesalahan yang terjadi selama proses deploy. Log error dapat membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi selama deploy.
- Jalankan Route: Akses route aplikasi yang telah di-deploy. Jika route berhasil diakses, aplikasi telah di-deploy dengan benar.
Akses dan Konfigurasi Aplikasi Laravel
Setelah memverifikasi keberhasilan deploy, Anda perlu mengakses dan mengkonfigurasi aplikasi Laravel pada hosting. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Akses File Aplikasi: Gunakan FTP client atau SSH untuk mengakses file aplikasi Laravel yang telah di-deploy pada hosting. File aplikasi tersebut berisi kode sumber aplikasi Laravel dan konfigurasi aplikasi.
- Konfigurasi Database: Konfigurasi koneksi database aplikasi Laravel pada file
.env
. Pastikan konfigurasi database sesuai dengan database yang telah dibuat pada hosting. - Konfigurasi Cache: Konfigurasi cache aplikasi Laravel pada file
config/cache.php
. Sesuaikan konfigurasi cache dengan kebutuhan dan jenis cache yang tersedia pada hosting. - Konfigurasi Email: Konfigurasi pengiriman email aplikasi Laravel pada file
config/mail.php
. Sesuaikan konfigurasi email dengan layanan email yang digunakan pada hosting.
Akses dan Kelola Database Aplikasi Laravel
Database aplikasi Laravel perlu diakses dan dikelola untuk mengelola data yang disimpan dalam aplikasi. Berikut cara mengakses dan mengelola database aplikasi Laravel:
- Akses Database: Gunakan tool database seperti phpMyAdmin atau command line tools seperti MySQL untuk mengakses database aplikasi Laravel yang telah di-deploy pada hosting.
- Kelola Tabel: Gunakan tool database untuk mengelola tabel database aplikasi Laravel, seperti membuat, menghapus, atau mengubah tabel.
- Kelola Data: Gunakan tool database untuk mengelola data dalam tabel database aplikasi Laravel, seperti menambah, mengubah, atau menghapus data.
Pemungkas
Dengan memahami persyaratan hosting, mengonfigurasi aplikasi dengan benar, dan mengikuti langkah-langkah deployment yang tepat, Anda dapat dengan mudah mengupload aplikasi Laravel ke hosting. Proses ini mungkin tampak menantang pada awalnya, namun dengan panduan yang komprehensif, Anda dapat menghadirkan aplikasi Laravel Anda ke dunia dengan mudah dan percaya diri.
FAQ Terpadu
Apa saja jenis hosting yang cocok untuk Laravel?
Hosting yang cocok untuk Laravel umumnya adalah shared hosting, VPS, atau dedicated server. Pilihlah jenis hosting yang sesuai dengan kebutuhan dan skala aplikasi Anda.
Bagaimana cara mengakses database Laravel di hosting?
Anda dapat mengakses database Laravel di hosting melalui tools seperti phpMyAdmin atau dengan menggunakan koneksi database dari aplikasi Anda.
Apakah saya perlu mengkonfigurasi server email di hosting?
Ya, jika aplikasi Anda memerlukan fitur email, Anda perlu mengkonfigurasi server email di hosting. Konfigurasi ini dapat dilakukan melalui cPanel atau tools lain yang disediakan oleh penyedia hosting.